Thanks a Lot dr. Yuni dan dr. Anha

  • 2 min read
  • May 27, 2013

Hhmmm, kali ini mau cerita tentang sesuatu yang saya pahami dulu ternyata tidak terlalu benar. Entahlah, mungkin orangnya yang pada dasarnya baik dan suka menolong hehehe. Nih cerita tentang sedikit bahkan secuil pengorbananku “for someone” yang kemungkinan besar akan gagal tanpa bantuan sahabatnya.

Yahhh, saya harus dan wajib berterima kasih kepada kedua sahabatnya yang setahu saya biasanya dipanggil dengan nama Yuni dan Anha, tapi dengan sengaja saya tulis di kontak hape tuh nambahin gelar mereka nantinya yakni dr. Yuni dan dr. Anha. Insya Allah nggak lama lagi kan gelar itu akan melekat di nama kalian beserta tanggung jawabnya hehehe….

So, ceritanya nih udah dua kali berturut-turut alias udah 2 tahun, yakni tahun lalu dan tahun ini saya sangat dibantu dengan bantuan mereka untuk sekedar memberikan yahhh semacam kado lah buat seseorang. Mungkin kalian pikir ini wajar secara kan saya kenal sama mereka jadinya Yuni sama Anha mau membantu. Tapi, menurutku nggak wajar lah secara gitu saya sendiri belum pernah ketemu secara fisik dengan Yuni maupun Anha.

Kalau Yuni sendiri sih saya sempat lihat sekilas, itupun nggak ketemu dan melihatnya cuma beberapa detik waktu mau keluar sama temannya apalagi Anha yang bayangannya aja saya nggak pernah lihat hehehe. Makanya saya heran kok mereka mau membantu saya padahal belum pernah ketemu secara langsung?? Kan aneh…

Iya sih memang kalo urusan kenal mengenal sih saya tau karena udah pernah dikenalin walau cuma lewat social media. Kan lumayan tuh bisa tau wajahnya walau cuma lewat foto, begitupun sebaliknya dia tau saya cuma lewat foto profil juga. Tapi memang sih pernah juga bicara dengan mereka lewat telepon, rasanya yah nggak ada batasan gitu dan kayaknya lancar aja pembicaraannya.

Tapi tetap mengherankan tohh dia mau membantu saya padahal belum terlalu kenal. Mereka taunya cuma saya dekat sama sahabatnya. Itu saja. Masa gara2 saya dekat sama sahabatny jadinya mereka mau bantu saya. Bisa saja kan dia belum tahu sikap ataupun karakter saya gimana. Bisa saja mereka nggak tau kalo saya pernah nyakitin sahabatnya (tapi kayaknya nggak deh, saya nggak pernah nyakitin sahabatnya tapi sebaliknya hehe).

Heran dan penuh tanda tanya di kepala saya. Kenapa mereka mau membantu saya? Tapi saya sih ngambil keputusan sendiri mungkin mereka memang pada dasarnya memang anaknya baik kok mau membantu orang yang belum terlalu kenal dengan mereka selama memang mereka mampu. Tapi tetap saya yang nggak enak sama mereka berdua.

Sampai saat ini saya masih butub jawaban konkrit kenapa mereka mau membantu saya. Karena biasanya sahabat dari seseorang yang kita lagi deket tuh orangnya hati2 banget dan cenderung susah buat dideketin. Entahlah mereka tuh orangnya pragmatis ataukah memang apatis. Tapi ini sangat berbeda.

Saya cuma bisa bersyukur deh bisa kenal orang seperti mereka yang pada dasarnya saya bisa bilang baik kepada orang lain meski mereka belum kenal secara langsung. Salut dan bangga lah sama mereka. Tanpa bantuannya maka sedikit pengorbananku tuh akan menjadi sia-sia saja. Thanks a lot dr. Yuni dan dr. Anha #salamucok 😀

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Hayoo... Mau Ngapain !!!